Selasa, 25 Februari 2014

kenapa kang mas uda "yanto"

Kalau membaca nama judul website yang saya buat ini yaitu kang mas uda yanto, kok? kenapa sampai diborong menggunakan 3 kata/nama panggilan sekaligus?
 
Nama mas, adalah nama panggilan di jawa (jawa tengah dan jawa timur) terhadap orang yang lebih tua/dituakan. Nama kang/akang, adalah nama panggilan di jawa (jawa barat) terhadap orang yang lebih tua/dituakan, dan nama uda, adalah nama panggilan di sumatera barat (suku minang/padang) terhadap orang yang lebih tua/dituakan. loh? jadi kenapa sampai saya menggunakan 3 nama panggilan tersebut sebagai nama website saya? hehehe....
 
Pada dasarnya adalah disebabkan nama saya Yanto, nama Yanto biasanya dipunyai/diberikan kepada anak yang berasal dari suku jawa, cuma karena saya lahir, besar, dan tumbuh di jawa barat, rasanya agak janggal. Dan sering saya kalau kenalan sama oranglain, dan waktu menyebutkan nama saya yanto, orang-orang sering bertanya "orang jawa ya, dimana jawa-nya?" kok aneh orang sunda namanya yanto hehehe....
 
sedangkan uda....ya karena saat ini saya sedang merantau di kota padang, migrasi/pindah dan menetap di kota padang.
 
Jadi begitulah asal muasal kenapa saya memberikan nama judul website ini dengan nama kang mas uda "yanto".
 
 

Minggu, 23 Februari 2014

jalan Tuhan

Nothing is impossible

WhatsApp Story Jan Koun, pendiri WhatsApp, lahir & besar di Ukraina dari keluarga yg relatif miskin. Saat usia 16 tahun ia nekat pindah ke amerika, demi mengejar apa yang kita kenal sbg "American Dream". Di usia 17 tahun, ia hanya bisa makan dari jatah pemerintah. Ia nyaris menjadi gelandangan. Tidur beratap langit, beralaskan tanah. Untuk bertahan hidup, dia bekerja sebagai tukang bersih supermarket. Hidup begtu pahit, begitu Koun membatin. Hidup mereka kian terjal saat ibunya di diagnosa kanker. Mereka lalu hidup hanya dgn tunjangan kesehatan seadanya. Koun lalu kuliah di san jose university. Tapi ia milih drop out. Ia lebih suka belajar programming secara otodidak. Karena keahliannya sebagai programer, jan koun, diterima bekerja sebagai engineer di Yahoo. Ia bekerja di yahoo selama 10 tahun. Di sini pula ia berteman akrab dengan brian acton. Mereka berdua bikin WA thn 2009 setelah resign dari Yahoo. Setelah resign dari Yahoo, mereka berdua sempat melamar ke Google. Ditolak. Google mungkn menyesal seumur hidup menolak lamaran mrka. Setelah whatsApp resmi dibeli dg harga 209 triliun tadi pagi, Jan Koun melakukan ritual yang mengharukan... Ia datang ke tempat dimana ia dulu setiap pagi antri untk dapat jatah makan. Saat ia masih remaja miskin berusia 17 tahun.... Ia menyandarkan kepalanya ke dinding tempat ia dulu antri. Mengenang saat bahkan untuk makan ia tidak punya uang.... Pelan2 air matanya meleleh. Ia tak pernah menyangka perusahaannya dibeli dgn harga Rp 209 triliun.Ia lalu terkenang ibunya yg sudh meninggal (karena kanker). Ibunya yg rela menjahit baju buat dia demi menghemat. Tak ada uang, nak....  Jan Koun tercenung. Ia menyesal tak pernah bisa mengabarkan berita ini kepada ibunya.  "Di tempat ini, nasib hidup saya pernah dipertaruhkan...", begitu mungkin Jan Koun berbisik dalam hati. Rezeki mungkin datang dari arah yg tak terduga. Remaja miskin yang dulu dapat jatah makan itu kini jadi bilioner. Impossible is nothing...(*)